1
lagi Pahlawan tanpa tanda jasa
Pahlawan, idealnya memiliki tanda jasa dan mendapatkan
fasilitas- fasilitas dimasa hidupnya bahkan ketika ia menutup mata, diakhir
hayatnya ketika ia meninggal namanya harum karena jasa-jasanya, serta
ditempatkan pada posisi istimewa, pemakaman spesial yaitu taman makam pahlawan.
Siapakah pahlawan itu ????? Ia adalah orang-orang yang telah mengabdikan diri dan
berjasa demi tanah airnya.
Seorang guru adalah Pahlawan,
ya..Pahlawan tanpa tanpa tanda
jasa,karena atas perjuangan dan kerja kerasnya telah menghantarkan orang-orang
besar di negeri ini. Tanpa seorang guru, seorang dokter pada saat ini tidak
dapat menjadi dokter, tanpa seorang Guru, seorang Ahli gizi, tidak dapat
menjadi ahli gizi di era sekarang, begitupun dengan profesi lainnya. Seorang
Guru yang layak ditempatkan sebagai pahlawan, idealnya betul-betul memiliki
sifat pendidik yang dapat digugu dan ditiru, tanpa pamrih, walaupun ia tidak
mendapatkan gelar kebanggaan sebagai “ Pahlawan “.
Pahlawan tanpa tanda jasa, Siapakah
yang berhak menyandang status ini ? diantara banyak Profesi yang ada dengan
latar belakang pendidikan yang berbeda, tentulah ada pahlawan-pahlawan itu,
yang tanpa pamrih mengabdikan dirinya, demi mengabdi untuk kemajuan Bangsa dan
Negara, baik itu dengan tenaganya ataupun dengan pemikirannya. Pernahkan kita merenung dan merasakan, ada seseorang yang
dengan latar belakang yang tidak terlalu tinggi tetapi memiliki semangat tinggi
untuk bekerja tanpa pamrih, mengabdi
demi kemajuan lingkungan sekitar anda dan tentulah demi kemajuan Bangsa ini
tetapi ia tidak mendapatkan gelar sebagai pahlawan ataupun iapun tidak
mengharapkan gelar itu diberikan padanya…..Siapakah ia ? Ia adalah
Kader Posyandu, 1 lagi Pahlawan tanpa tanda jasa…. Jumlahnya tidak satu,
bisa puluhan, bahkan ratusan, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik
daerah perkotaan ataupun pedesaan, Ia tidak diberi gaji atau tunjangan setiap
bulan sehingga ia tidak memiliki rekening tabungan di bank, tetapi rekeningnya
telah menunjukkan angka yang fantastis, ya..rekening tabungan pahala di
akhirat, yang nilainya lebih dari tabungan duniawi.
Kader dan Posyandu
Kader dan Posyandu, sedianya tidak
dapat dipisahkan, bagai dua mata uang
yang saling berdampingan, Posyandu tidak dapat berjalan dengan lancar, jika
tidak ada kader-kader posyandu yang menggerakkan dan senantiasa menggaktifkan
kegiatan-kegiatan posyandu, Kader pengelola posyandu dipilih dari dan oleh
masyarakat pada saat musyawarah pembentukan posyandu. Pengurus posyandu
sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, seorang sekretaris dan seorang
bendahara.
Pengelola kader posyandu seyogyanya
adalah para dermawan dan tokoh masyarakat setempat, seseorang yang memiliki
pengabdian. Benrinisiatif tinggi dan mampu memotifasi masyarakat dan bersedia
bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
Kader berasal dari berbagai macam
latar belakang pendidikan, tidaklah perlu berasal dari universitas terkenal dan
terkemuka, serta gelar yang berderet, Ia hanyalah perlu memiliki sifat-sifat dasar, yaitu keikhlasan dan
bekerja sukarela demi kemajuan wilayahnya. Sebutlah Mak Anih, yang telah
berusia lebih dari 60 tahun, melebihi masa pensiun pegawai negeri sipil, ia hanya lulusan SD, tetapi masa baktinya di
posyandu sudah hampir lebih dari 1/3 umurnya, dan ia tidak pernah mengenal
istilah pensiun dari posyandu.
Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu )
merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh,
dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita.
Kegiatan Posyandu yang digerakkan oleh kader pengelola posyandu terdiri dari
kegiatan utama dan kegiatan pilihan/ pengembangan, sekurang-kurangnya mencakup
5 kegiatan yaitu :
ü Kesehatan Ibu dan Anak
ü Keluarga berencana
ü Imunisasi
ü Gizi
ü Pencegahan dan Penanggulangan diare
Adapun kegiatan
pengembangan/ pilihan dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan
utama yang telah ditetapkan dan dapat meningkatkan strata posyandu, kegiatan
baru tersebut misalnya :
ü
Bina Keluarga
Balita ( BKB ),
Penemuan dini dan
pengamatan penyakit potensial Kejadian luar biasa ( KLB ) misalnya Infeksi
saluran Pernafasan Akut, Demam Berdarah,
Gizi buruk, polio dsb.
ü
Program
diversifikasi Pertanian Tanaman Pangan dan Pemanfaatan Pekarangan melalui
Tanaman Obat Keluarga.ü
Kegiatan Ekonomi
Produktif seperti Usaha Peningkatan Pendapatan keluarga, Usaha simpan pinjam.
Berbagai Program
Pembangunan Masyarakat desa lainnya.
Ada beberapa sasaran posyandu yang
menjadi binaan kader-kader posyandu, tentunya semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan
dasar yang ada di posyandu terutama bayi dan Anak balita, Ibu hamil, ibu nifasa
dan Ibu menyusui, Pasangan usia subur dan pengasuh anak.
Ada banyak sekali manfaat posyandu
bagi masyarakat diantaranya adalah :
§ Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan
informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak Balita dan ibu.
§ Pertumbuhan anak dan balita terpantau sehingga
tidak menderita gizi kurang dan gizi buruk
§ Bayi dan balita mendapatkan kapsul vitamin A
§ Bayi memperoleh imunisasi lengkap
§ Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan
memperoleh tablet tambah darah dan imunisasi Tetanus Toksoid ( TT ).
§ Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan
tablet tambah darah.
§ Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan
tentang kesehatan ibu dan anak
§ Apabila terdapat kelalaian pada anak balita,
ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahuidan dirujuk ke
Puskesmas
§ Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang
kesehatan ibu dan anak balita.
Adapun bagi kader posyandu, kegiatan posyandu bukanlah
tanpa makna, atau hanya menghabiskan waktu, bagi
kader manfaat posyandu adalah :
§ Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap dibandingkan
masyarakat umum
§ Ikut berperan secara nyata dalam pengembangan bidang kesehatan
§ Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.
Setiap
kader posyandu tanpa rasa letih, bekerja menggerakkan masyarakat dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan poosyandu yang dilakukan sekurang-kurangnya 1 (
satu ) hari dalam sebulan, atau apabila diperlukan hari buka posyandu dapat
lebih dari 1 ( satu ) kali dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih, sesuai
dengan hasil kesepakatan. Setiap kader harus terus menerus meningkatkan citra
diri dengan cara :
- Meningkatkan
kualitas diri sebagai seorang yang dianggap masyarakat dapat memberikan
informasi terkini tentang kesehatan.
-
Melengkapi diri
dengan ketrampilan yang memadai dalam pelayanan di psoyandu.
-
Membuat kesan
pertama yang baik dan memperlihatkan citra yang positif
-
Menetapkan dan
memusatkan perhatian lebih cermat pada kebutuhan masyarakat
-
Menampilkan diri sebagai bagian dari anggota masyarakat itu sendiri
-
Mendorong
keinginan masyarakat untuk datang ke posyandu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar