Minggu, 01 April 2012

Kader Posyandu...Pahlawan Tanpa tanda jasa


            1 lagi Pahlawan tanpa tanda jasa

            Pahlawan, idealnya  memiliki tanda jasa dan mendapatkan fasilitas- fasilitas dimasa hidupnya bahkan ketika ia menutup mata, diakhir hayatnya ketika ia meninggal namanya harum karena jasa-jasanya, serta ditempatkan pada posisi istimewa, pemakaman spesial yaitu taman makam pahlawan. Siapakah pahlawan itu ????? Ia adalah orang-orang yang telah mengabdikan diri dan berjasa demi tanah airnya.
            Seorang guru adalah Pahlawan, ya..Pahlawan tanpa  tanpa tanda jasa,karena atas perjuangan dan kerja kerasnya telah menghantarkan orang-orang besar di negeri ini. Tanpa seorang guru, seorang dokter pada saat ini tidak dapat menjadi dokter, tanpa seorang Guru, seorang Ahli gizi, tidak dapat menjadi ahli gizi di era sekarang, begitupun dengan profesi lainnya. Seorang Guru yang layak ditempatkan sebagai pahlawan, idealnya betul-betul memiliki sifat pendidik yang dapat digugu dan ditiru, tanpa pamrih, walaupun ia tidak mendapatkan gelar kebanggaan sebagai   “ Pahlawan “.
            Pahlawan tanpa tanda jasa, Siapakah yang berhak menyandang status ini ? diantara banyak Profesi yang ada dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, tentulah ada pahlawan-pahlawan itu, yang tanpa pamrih mengabdikan dirinya, demi mengabdi untuk kemajuan Bangsa dan Negara, baik itu dengan tenaganya ataupun dengan pemikirannya. Pernahkan kita merenung dan merasakan, ada seseorang yang dengan latar belakang yang tidak terlalu tinggi tetapi memiliki semangat tinggi untuk  bekerja tanpa pamrih, mengabdi demi kemajuan lingkungan sekitar anda dan tentulah demi kemajuan Bangsa ini tetapi ia tidak mendapatkan gelar sebagai pahlawan ataupun iapun tidak mengharapkan gelar itu diberikan padanya…..Siapakah ia ? Ia  adalah  Kader Posyandu, 1 lagi Pahlawan tanpa tanda jasa…. Jumlahnya tidak satu, bisa puluhan, bahkan ratusan, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik daerah perkotaan ataupun pedesaan, Ia tidak diberi gaji atau tunjangan setiap bulan sehingga ia tidak memiliki rekening tabungan di bank, tetapi rekeningnya telah menunjukkan angka yang fantastis, ya..rekening tabungan pahala di akhirat, yang nilainya lebih dari tabungan duniawi.

                                                                 Kader dan Posyandu
            Kader dan Posyandu, sedianya tidak dapat dipisahkan, bagai  dua mata uang yang saling berdampingan, Posyandu tidak dapat berjalan dengan lancar, jika tidak ada kader-kader posyandu yang menggerakkan dan senantiasa menggaktifkan kegiatan-kegiatan posyandu, Kader pengelola posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan posyandu. Pengurus posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara.
            Pengelola kader posyandu seyogyanya adalah para dermawan dan tokoh masyarakat setempat, seseorang yang memiliki pengabdian. Benrinisiatif tinggi dan mampu memotifasi masyarakat dan bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
            Kader berasal dari berbagai macam latar belakang pendidikan, tidaklah perlu berasal dari universitas terkenal dan terkemuka, serta gelar yang berderet, Ia hanyalah perlu memiliki  sifat-sifat dasar, yaitu keikhlasan dan bekerja sukarela demi kemajuan wilayahnya. Sebutlah Mak Anih, yang telah berusia lebih dari 60 tahun, melebihi masa pensiun pegawai negeri sipil,  ia hanya lulusan SD, tetapi masa baktinya di posyandu sudah hampir lebih dari 1/3 umurnya, dan ia tidak pernah mengenal istilah pensiun dari posyandu.
            Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu ) merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita. Kegiatan Posyandu yang digerakkan oleh kader pengelola posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pilihan/ pengembangan, sekurang-kurangnya mencakup 5 kegiatan yaitu :

ü  Kesehatan Ibu dan Anak
ü  Keluarga berencana
ü  Imunisasi
ü  Gizi
ü  Pencegahan dan Penanggulangan diare
Adapun kegiatan pengembangan/ pilihan dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan dan dapat meningkatkan strata posyandu, kegiatan baru tersebut misalnya :
ü        Bina Keluarga Balita ( BKB ),   Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian luar biasa ( KLB ) misalnya Infeksi saluran Pernafasan Akut,  Demam Berdarah, Gizi buruk, polio dsb.
ü  Program diversifikasi Pertanian Tanaman Pangan dan Pemanfaatan Pekarangan melalui Tanaman Obat Keluarga.ü  Kegiatan Ekonomi Produktif seperti Usaha Peningkatan Pendapatan keluarga, Usaha simpan pinjam.  Berbagai Program Pembangunan Masyarakat desa lainnya.
            Ada beberapa sasaran posyandu yang menjadi binaan kader-kader posyandu, tentunya semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar yang ada di posyandu terutama bayi dan Anak balita, Ibu hamil, ibu nifasa dan Ibu menyusui, Pasangan usia subur dan pengasuh anak.
            Ada banyak sekali manfaat posyandu bagi masyarakat diantaranya adalah :
§  Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak Balita dan ibu.
§  Pertumbuhan anak dan balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang dan gizi buruk
§  Bayi dan balita mendapatkan kapsul vitamin A
§  Bayi memperoleh imunisasi lengkap
§  Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah dan imunisasi Tetanus  Toksoid ( TT ).
§  Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah.
§  Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak
§  Apabila terdapat kelalaian pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahuidan dirujuk ke Puskesmas
§  Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak balita.

Adapun bagi kader posyandu, kegiatan posyandu bukanlah tanpa makna, atau hanya menghabiskan waktu, bagi kader manfaat posyandu adalah :
§  Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap dibandingkan masyarakat         umum
§  Ikut berperan secara nyata dalam pengembangan  bidang kesehatan
§  Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.

            Setiap kader posyandu tanpa rasa letih, bekerja menggerakkan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan poosyandu yang dilakukan sekurang-kurangnya 1  ( satu ) hari dalam sebulan, atau apabila diperlukan hari buka posyandu dapat lebih dari 1 ( satu ) kali dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih, sesuai dengan hasil kesepakatan. Setiap kader harus terus menerus meningkatkan citra diri dengan cara :
-   Meningkatkan kualitas diri sebagai seorang yang dianggap masyarakat dapat memberikan informasi terkini tentang kesehatan.
-          Melengkapi diri dengan ketrampilan yang memadai dalam pelayanan di psoyandu.
-          Membuat kesan pertama yang baik dan memperlihatkan citra yang positif
-          Menetapkan dan memusatkan perhatian lebih cermat pada kebutuhan masyarakat
-          Menampilkan diri sebagai bagian dari anggota masyarakat itu sendiri
-          Mendorong keinginan masyarakat untuk datang ke posyandu.
                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar